Arti Penting “teori” dalam Penelitian
Teori adalah
suatu kumpulan pernyataan yang secara bersama menggambarkan (describe) dan
menjelaskan (explain) fenomena yang menjadi fokus penelitian.
Contoh teori yang digunakan dalam
beberapa area penelitian di lingkup ilmu sosial misalnya:
* Pendidikan: teori perkembangan
moral siswa, teori siklus karir guru
*Psikologi: teori attribusi
(attribution), teori penguatan (reinforcement), teori pembelajaran, dan teori konstruk pribadi.
*Sosiologi: teori acuan kelompok,
teori stratifikasi sosial, teori kepribadian vocational.
*Management: teori kepemimpinan,
resource-based view, teori reseource-dependence, teori absorptive capacity.
*Akuntansi: teori keagenan
(agency theori), teori stewardship.
Definisi Teori
Untuk
memperoleh kejelasan tentang teori ada beberapa pengertian atau istilah teori,
yakni dalam Dictionary Americana dalam bahasa indonesia, bahwa teori adalah:
a. Suatu
yang sistematis tentang fakta-faktayang berkaitan dengan dalil-dalil nyata atau
dalil-dalil hipotesis.
b. Suatu
penjelasan hipotesis tentang fenomena , atau sebagai hipotesis yang belum teruji
secara empiris.
c. Suatu
eksposisi tentang prinsip-prinsip umum atau prinsip-prinsip abstrak ilmu
humaniora yang berasal dari praktik.
d. Suatu
rencana atau sistem yang dapat dijadikan suatu metode bertindak.
e. Suatu
doktrin atau hukum yang hanya didasarkan atas renungan spekulatif.
Sementara menurut Dagobert Runes
dalam sadulloh (2009 ; 3) teori adalah
a. Teori
merupakan suatu hipotesis tentang segala masalah, dapat diuji tetapi tidak
perlu diuji.
b. Teori adalah merupakan lawan dari praktik,
merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis dari kesimpulan umum
relatif.
c. Teori
diartikan sebagai lawan dari hukum dan observasi , sesuatu deduksi dari
aksioma-aksioma dan teorema-teorema suatu sistem yang pasti (tidak perlu diuji) secara
relatif kurang problematis dan lebih banyak diterima dan diyakini. Sedangkan
menurut (kneller 1971 :41 dalam sadulloh 2009 : 4)
Teori
mempunyai dua pengertian yang pertama, bahwa teori itu empiris,
dalam arti sebagai suatu hasil pengujian terhadap hipotesisi dengan melalui
observasi dan eksprimen.Kedua, teori dapat diperoleh melalui
berpikir sistematis spekulatif, dengan metode deduktif. Kneller mengemukakan
bahwa teori ini merupakan “a set of koherent thounght”, seperangkat berpikir
koheren, yang sesuai dengan koherensi tentang kebenaran.
Peran teori
dalam penelitian ialah memberi justifikasi pemilihan dan penggunaan variabel
dalam model penelitian dalam menjawab pertanyaan penelitian. Lebih jauh, fungsi
dari teori ialah menggambarkan dan menjelaskan variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian.
Untuk area penelitian yang relatif baru (misalnya, bagaimana peran
Internet dalam menunjang proses belajar-mengajar di dalam kelas), penelitian
deskriptif dapat digunakan. Untuk area penelitian yang telah berkembang (misal
hubungan antara tingkat kelas sosial dengan prestasi siswa) digunakan
penelitian yang bersifat penjelasan (explanation).
Teori dan Penjelasan
Apabila
konsep merupakan pertanyaan what sehingga yang dilakukan dalam
kenseptualisasi merupakan deskripsi realitas baik secara denotatif (keluasan)
maupun secara konotatif (kedalaman), maka teori merupakan pertanyaan why
sehingga yang dilakukan dalam teorisasi ialah menjelaskan mengapa suatu gejala seperti ini.
Teori merupakan seperangkat proposisi yang menggambarkan suatu gejala
terjadi seperti itu. Proposisi proposisi yang dikandung dan yang
membentuk teori terdiri atas beberapa konsep yang terjalin dalam bentuk
hubungan sebab–akibat. Namun, karena di dalam teori juga terkandung konsep
teoritis, berfungsi menggambarkan realitas dunia sebagaimana yang dapat
diobservasi. Kalau teori diartikan sebagai hubungan kausal,
logis, dan sistematis antara dua atau lebih konsep maka teori tiada lain
penjelasan suatu gejala: konsep
atau variabel terpengaruh. Oleh karena itu, penjelasan (explanation)
dapat dibagi dua unsur, yaitu menjelaskan (explanan) dan dijelaskan
(explanandum). Unsur tersebut menjelaskan terdiri atas dua jenis pertanyaan:
generalisasi/konsep, dan kondisi anticendent atau yang menyebabkan
generalisasi/konsep tersebut. Kedua pertanyaan itu akan digunakan untuk
menjelaskan explanandum. Mengikuti Durkheim tadi: diferensiasi struktural dan
generalisasi nilai merupakan suatu konsep (generalisasi atas gejala yang
kompleks). Anomi merupakan kondisi antecedent-nya, dan perilaku menyimpang (free
sex) sebagai explanandum. Penjelasan sendiri terletak pada diferensiasi
struktural, generalisasi nilai, dan anomi.
Perlu
dipahami dua jenis penelitian: penelitian deskriptif (description) dan penelitian
penjelasan (explanation).
Penelitian
deskriptif dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun dan meringkas informasi
tentang hal yang menjadi fokus penelitian. Deskripsi disini ialah untuk
menggambarkan apa yang telah terjadi, atau bagaimana sesuatu terjadi, atau
seperti apakah suatu peristiwa, orang atau kejadian itu. Penelitian penjelasan
(explanation) dilakukan untuk menjelaskan dan mempertimbangkan informasi
deskriptif. Ini dilakukan untuk mencari alasan atas sesuatu, menunjukkan
mengapa dan bagaimana sesuatu itu.
Dari sini
dapat dilihat jika penelitian penjelasan (explanation) bisa mencakup penelitian
deskriptif. Namun, penelitian deskriptif tidak mencakup penelitian penjelasan
(explanation).
Dalam konteks
penelitian penjelasan (explanation), satu atau lebih teori dibutuhkan dalam
penelitian. Penelitian penjelasan berkenaan dengan menguji atau memverifikasi
teori atau menghasilkan teori, atau bisa keduanya. Sedangkan dalam penelitian
deskriptif tidak dibutuhkan teori, karena penelitian hanya bertujuan untuk
menggambarkan hal-hal yang menjadi fokus studi.
Baik penelitian deskriptif atau
explanation dibutuhkan dalam penelitian. Tidak ada yang lebih baik satu
dibandingkan dengan lainnya. Lebih pada tujuan penelitian dan tingkat
perkembangan penelitian dalam area penelitian terkait.
Proses Penelitian
Penelitian merupakan suatu siklus.
Setiap tahapan akan diikuti oleh tahapan lain secara terus menerus. Tahapan-tahapan penelitian tersebut adalah:
•Identifikasi masalah
•Perumusan masalah
•Penelusuran pustaka
•Rancangan penelitian
•Pengumpulan data
•Pengolahan data
•Penyimpulan hasil
Tahapan ini hendaknya tidak dilihat
sebagai lingkaran tertutup, tetapi sebagai suatu spiral yang semakin lama makin tinggi.
Penyimpulan hasil suatu penelitian akan merupakan masukan bagi proses
penelitian lanjutan, dan seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar