A. Pendahuluan
Penentuan Awal Waktu Shalat dan penentuan Arah Kiblat adalah hal
yang urgen dalam pelaksanaan ibadah Shalat Lima Waktu. Penentuan Awal Waktu
Shalat didasarkan pada posisi Matahari dari Equator (declination) dan
posisi Matahari dari Ufuk (height). Sebagai contoh, awal waktu Zhuhur
ditentukan sesaat Matahari tergelincir dari Meridian ke arah Barat dan awal
waktu Ashar ditentukan ketika bayang-bayang Matahari telah lebih panjang dari
bendanya. Fenomena ini perlu dibuktikan secara empirik.
Untuk menetapkan arah Kiblat di lapangan, ada tiga metode yang dapat
digunakan, yaitu Kompas (Arah Kiblat Kompas atau AKK), Titik Utara Sejati (Arah
Kiblat Titik Utara Sejati atau AKTUS) dan Bayang-Bayang Benda (Arah Kiblat
Bayang-bayang atau AKB). Ketiga metode dimaksud memiliki kelebihan dan
kekurangan. Sebagai contoh, penetapan
arah Kiblat dengan menggunakan Kompas sangat praktis, tetapi akurasinya tidak
terjamin karena kutub utara magnet tidak selalu berimpit dengan kutub utara
bum. Penetapan arah Kiblat dengan Titik Utara Sejati ketepatannya terjamin,
tetapi membutuhkan waktu relatif lama dan ketergantungan pada kondisi cuaca.
Sedangkan, penetapan arah Kiblat dengan menggunakan Bayang-bayang cukup singkat
waktunya dan akurasinya terjamin, tetapi sangat bergantung kepada kondisi
cuaca.
Ketiga metode tersebut perlu dipraktekkan di lapangan terbuka untuk
memberi pengalaman empirik agar diketahui metode mana yang sesuai diterapkan
pada kondisi yang berbeda-beda.
B. Tujuan
Praktek Falak Mandiri ini bertujuan untuk
membuktikan kebenaran Arah Kiblat Masjid Jami’ Al-Falah Jln. Said Makdum Desa
Tanjung Batu Kelurahan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera
Selatan.
C. Waktu
dan Tempat
Praktek Falak Mandiri ini telah dilaksanakan pada hari Jum’at 08
Juni 2012, dari Pukul 08.15 s.d. 17.00 WIB, bertempat di Kelurahan Tanjung Batu
Kabupaten Ogan Ilir antara Masjid Jami’ Al-Falah dan Pemakaman Amjaiyah jln.
Said Makdum Desa Tanjung Batu Kelurahan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir
(Sum-Sel).
D. Peralatan
yang Digunakan
1.
Compass dan Waterpass
2.
Pelataran
dan Tongkat Istiwa'
3.
Jam
4. Mistar,
Segitiga Siku-siku, Busur dan Segitiga Kiblat
5. Pensil dan
spidol tiga warna (hitam, biru dan merah)
E. Pelaksana
Praktek Falak ini telah dilaksanakan oleh Heri Iswanto ( NIM : 10160706 ).
F.
Hasil Kegiatan
Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan pada Hari Jumat Tanggal 08 Juni 2012 di Kelurahan Tanjung Batu
Kabupaten Ogan Ilir, maka diperoleh data sebagai berikut:
1. Diperoleh titik-titik
pada pelataran yang telah ditentukan sesuai waktu pada saat bayang-bayang
tongkat Istiwa’ tepat mengenai garis lingkaran pada pelataran yaitu:
a. Titik pada garis
pertama sebelah Barat diperoleh pada pukul 08:51
b. Titik pada garis
kedua sebelah Barat diperoleh pada pukul 09:15
c. Titik pada garis
ketiga sebelah Barat diperoleh pada pukul 11:24
d. Titik pertama sebelah
Timur diperoleh pada pukul 12:47
e. Titik kedua sebelah
Timur diperoleh pada pukul 13:45
f.
Titik ketiga sebelah Timur diperoleh pada pukul
14:26
g. Diperoleh titik arah
kiblat berdasarkan bayang-bayang kiblat (AKB) pada pukul 16:51
2. Dengan berdasarkan
titik-titik yang diperoleh tersebut dan berdasarkan arah kiblat berdasarka
kompas (AKK), yang telah dibuat pada pelataran, jika penentuan AKK (65o20’)
tersebut benar dan sesuai arah kompas maka jika ditarik suatu garis, maka akan
diperoleh garis lurus antara titik AKK dengan titik AKB.
3. Diperoleh titik utara
sejati (TUS), yaitu dengan menghubugkan titik pada AAK yang telah ditentukan
dengan titik pertama yang diperolah pada arah Barat sehingga terbentuk garis
lurus, dengan menggunakan penggaris siku-siku, agar diperoleh garis tegak
lurus.
4. Dengan diperolehnya
arah kiblat berdasarkan kompas (AKK), dan arah kiblat berdasarkan bayang-bayang
kiblat (AKB) serta titik utara sejati (TUS), maka kita dapat menentukan arah
kiblat berdasarkan titik utara sejati (AKTUS), yaitu dengan menggunakan busur
derajat dibuat sudut pada TUS yaitu sudut 65o20’ ke arah Barat, apa
bila garis AKTUS tersebut sejajar atau berhimpit dengan AKB maka
percobaan-percobaan yang telah dilakukan itu sesuai dengan perhitungan data
yang telah diperoleh, pada praktek yang telah saya lakukan diperoleh garis yang
sejajar atau berhimpit antara AKTUS dengan AKB.
5. Agar lebih tepatnya
maka saya membuat sebuah segitiga siku-siku yang sejajar dengan AKTUS, yaitu
dengan menggunakan peralatan yang telah tersedia, yaitu dengan menggunakan
tali, maka diperoleh arah kiblat berdasarkan segitiga siku-siku yang sejajar
dengan AKTUS, dengan pembuatan arah kiblat berdasarkan garis tegak lurus segitiga
siku-siku tersebut maka berakhirlah kegiatan paraktek terstruktur tersebut, dan
diproleh data yang isnyaAllah valid, sesuai dengan perhitungan yang telah ada.
G. Penutup
Demikian laporan kegiatan ini dibuat sebagai bukti bahwa telah
dilaksanakannya praktek mandiri dilapangan, semoga dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk penilaian.
Palembang,
09 Juni 2012
Heri Iswanto
NIM: 10160706
Lampiran:
1. Hasil perolehan data
lapangan yang terdapat pada pelataran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar