PROPOSAL PRAKTEK FALAK
MANDIRI
Semester Genap 2011-2012
A. Pendahuluan
Penentuan Awal Waktu Shalat dan penentuan Arah Kiblat adalah hal yang
urgen dalam pelaksanaan ibadah Shalat Lima Waktu. Penentuan Awal Waktu Shalat
didasarkan pada posisi Matahari dari Equator (declination) dan posisi
Matahari dari Ufuk (height). Sebagai contoh, awal waktu Zhuhur
ditentukan sesaat Matahari tergelincir dari Meridian ke arah Barat dan awal
waktu Ashar ditentukan ketika bayang-bayang Matahari telah lebih panjang dari
bendanya. Fenomena ini perlu dibuktikan secara empirik.
Untuk menetapkan arah Kiblat di lapangan, ada tiga metode yang dapat
digunakan, yaitu Kompas (Arah Kiblat Kompas atau AKK), Titik Utara Sejati (Arah
Kiblat Titik Utara Sejati atau AKTUS) dan Bayang-Bayang Benda (Arah Kiblat
Bayang-bayang atau AKB). Ketiga metode dimaksud memiliki kelebihan dan
kekurangan. Sebagai contoh, penetapan
arah Kiblat dengan menggunakan Kompas sangat praktis, tetapi akurasinya tidak
terjamin karena kutub utara magnet tidak selalu berimpit dengan kutub utara
bum. Penetapan arah Kiblat dengan Titik Utara Sejati ketepatannya terjamin,
tetapi membutuhkan waktu relatif lama dan ketergantungan pada kondisi cuaca.
Sedangkan, penetapan arah Kiblat dengan menggunakan Bayang-bayang cukup singkat
waktunya dan akurasinya terjamin, tetapi sangat bergantung kepada kondisi
cuaca.
Ketiga metode tersebut perlu dipraktekkan di lapangan terbuka untuk
memberi pengalaman empirik agar diketahui metode mana yang sesuai diterapkan
pada kondisi yang berbeda-beda.
B. Tujuan
Praktek Falak Mandiri ini
bertujuan:
1.
Untuk
membuktikan kebenaran Arah Kiblat Masjid Al-Falah Jln. Said Makdum Desa Tg.
Batu Kecamatan Tg. Batu Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sum-Sel.
C. Waktu dan Tempat
Praktek Falak Mandiri ini akan dilaksanakan pada hari Jum’at, 08 Juni 2012, dari Pukul 07.30 s.d. 17.00
WIB, bertempat di halaman Masjid Al-Falah / Pemakaman Amjaiyah jln. Said Makdum
Desa Tg. Batu Kec. Tg. Batu Kab. Ogan Ilir (Sum-Sel).
D. Peralatan yang Digunakan
1. Scientific
Calculator
2. Compass
dan Waterpass
3. Pelataran
dan Tongkat Istiwa'
4. Jam
dan Radio
5.
Mistar,
Segitiga Siku-siku, Busur dan Segitiga Kiblat
6.
Pena,
pensil dan spidol tiga warna (hitam, biru dan merah)
7.
Tali,
paku dan martil
E. Pelaksana
Praktek Falak ini akan dilaksanakan oleh Heri
Iswanto ( NIM : 10160706 ).
F. Rencana Kegiatan
- Meletakkan pelataran pada tempat yang memungkinkan mendapat sinar Matahari secara langsung, dari pagi hingga petang
- Pelataran diletakkan pada posisi datar dengan menggunakan waterpass dan arah Utara pelataran diletakkan menunjuk ke arah Utara dengan menggunakan Kompas.
- Menancapkan tongkat Istiwa’ tegak lurus di pusat pelataran dengan menggunakan waterpass
- Mengamati pergerakan bayang-bayang tongkat Istiwa' pada pelataran. Memberi tanda (X) setiap kali bayang-bayang tongkat Istiwa' menyentuh lingkaran dan mencatat waktunya pada pelataran.
- Mengamati ketepatan perhitungan awal waktu Zhuhur dengan melihat apakah bayang-bayang tongkat Istiwa' telah bergesar ke sebelah Timur.
- Mengamati ketepatan perhitungan awal waktu Ashar dengan melihat apakah bayang-bayang tongkat Istiwa' telah lebih panjang dari panjang tongkat.
- Memberi tanda (X) dan mencatatkan waktunya pada pelataran saat terjadinya bayang-bayang tongkat Istiwa' yang menunjuk ke Kiblat.
- Mencabut tongkat Istiwa' dalam keadaan pelataran masih tetap berada pada posisi yang mantap.
- Menentukan Titik Utara Sejati (TUS) guna menentukan Arah Kiblat Titik Utara Sejati (AKTUS) dengan cara sebagai berikut:
a. Menentukan atau memilih satu di antara
ketiga lingkaran yang paling tepat untuk digunakan menetapkan Arah Kiblat Titik
Utara Sejati (AKTUS)
b. Menghubungkan dua titik pada lingkaran
yang sama yang telah dipilih sebelumnya dengan sebuah garis lurus.
c. Membuat garis yang tegak lurus pada garis
hubung tersebut (b) yang melewati titik tengah pelataran
d. Membuat garis Arah Kiblat Titik Utara
Sejati dengan menggunakan Segitiga Kiblat atau Busur dari titik tengah
pelataran
- Menentukan Arah Kiblat Kompas (AKK) dengan menggunakan Segitiga Kiblat atau Busur dari titik tengah pelataran.
- Menentukan Arah Kiblat Bayang-bayang (AKB) dengan membuat garis lurus dari titik bayang-bayang Kiblat dan melewati titik tengah pelataran.
- Memproyeksikan Arah Kiblat disamping Shaf Masjid Al-Falah/ Pemakaman Amjaiyah Ogan Ilir.
13. Penutup
Demikian proposal ini dibuat sebagai acuan pelaksanaan Praktek Falak
Mandiri di lapangan.
Lampiran:
- Perhitungan Awal Waktu Zhuhur
- Perhitungan Awal Waktu Ashar
- Perhitungan Azimuth Kiblat
- Perhitungan Bayang-bayang Kiblat
PENENTUAN
AWAL WAKTU SHALAT DZUHUR
1.
Diketahui:
Daerah: Ogan Ilir
|
Ø = - 3° 14' LS
|
L = 104° 40' BT
|
2.
Ditanya:
Tentukan awal waktu Dzuhur untuk Daerah Ogan Ilir pada tanggal 08 Juni
2012 jika: d = 22° 54' 11" , e = 0m 52d
dan MP = 11j 59m 08d
3. Jawab:
Z = MP + SB +
i
Z = 11j
59m 08d + 0j 1m 20d + 0j
1m 32d
= 12j
01m 00d
=
12:01
Jadi awal waktu shalat Dzuhur untuk Daerah
Ogan Ilir pada tanggal 08 Juni 2012 adalah pukul 12:01 WIB.
PENENTUAN
AWAL WAKTU SHALAT ASHAR
1.
Diketahui:
Daerah: Ogan Ilir
|
Ø = - 3° 14' LS
|
L = 104° 40' BT
|
2.
Ditanya:
Tentukan awal waktu Ashar untuk Daerah Ogan Ilir pada tanggal 08 Juni
2012 jika: d = 22° 54' 11" , e = 0m 52d
dan MP = 11j 59m 08d
3. Jawab:
Cotan
hAshar = tan ZM + 1
= tan (Ø – d) + 1
= tan <(- 3° 14') – (22° 54' 11") > + 1
= tan - 26° 08' 11" + 1
= - 0,4907 + 1
= 1,4907
hAshar = 33° 51'
17,02"
Cos t
= - tan Ø tan d + Sec Ø Sec d Sin h
= - tan -
3° 14' tan 22° 54' 11" +
Sec - 3° 14' Sec 22° 54' 11" Sin 33° 51' 17,02"
= (0,0565 x
0,4225) + (1,0016 x 1,0856 x 0,5571)
= (0,0239) + (0,6058)
= 0,6297
t° = 50° 58 ’ 19,23 ”
tj = 3j 23 m 52,28 d
MP = 11j 59m
08d +
LMT = 15j 23
m 0,28 d
SB = 0j 1m 2B 0d +
=
15j 24 m 20,28
d
Ikhtiati = 0j 1 m
39,72 d +
= 15j 26m00,00d
Jadi
awal waktu shalat Ashar untuk
Daerah Ogan Ilir pada tanggal 08 Juni 2012 adalah pukul 15:26 WIB.
PENENTUAN
AZIMUTH KIBLAT
Diketahui:
Daerah: Ogan Ilir Kota: Makkah
Ø = -3° 14’
LS Ø
= 21° 25’ LU
L
= 104° 40’ BT L = 39° 50’ BT
Ditanya:
Tentukan
Arah Kiblat Daerah Ogan Ilir !
Jawab:
Ç a = 90°
- Øt
= 90° - (-3° 14’)
= 93°14’
Ç b = 90°
- ØM
= 90° - (21° 25’)
= 68°35’
Ð C = Lt
- LM
= 104° 40’- 39° 50’
= 64°50’
Cotan Ç b
Sin Ç a
Cotan B =
----------------------- - Cos Ç a Cotan Ð C
Sin Ð C
Cotan 68°35’ Sin 93°14’
Cotan B = ----------------------------- - Cos 93°14’ Cotan 64°50’
Sin 64°50’
0.3922 x
0.9984
Cotan B = ----------------------------- - (- 0.0564 x 0.04699)
0.9051
0.3916
Cotan B = --------------------------- - (- 0.0265)
0.9051
Cotan B = 0.4327 + 0.0265
Cotan B = 0.4592
B = 65°20’’7.49’
U-B atau
B= 65°20’ U-B
Jadi, Arah Kiblat Untuk Daerah Ogan Ilir adalah 65°20’ dari Utara ke Barat.
PENENTUAN BAYANG-BAYANG ARAH KIBLAT
1.
Diketahui:
Daerah: Ogan Ilir
|
Ø
= - 3° 14' LS
|
L = 104°
40' BT
|
2.
Ditanya:
Tentukan saat terjadinya bayang-bayang Arah Kiblat di Daerah
Ogan Ilir pada tanggal 08 Juni 2012,
jika: d = 22° 54' 11" , e = 0°52’ dan A = 65° 20' U-B
3.
Jawab:
a = 90° - deklinasi
= 90° - 22° 54' 11"
= 67° 05'
49"
|
b = 90° - Ø
= 90° - (- 3° 14')
= 93° 14'
|
Rumus 1:
Cotan P = cos b tan A
= cos 93° 14' x tan 65° 20’
= - 0,0564 x 2.1775
= - 0,1228
P = - 82° 59’ 56.86”
Rumus 2:
Cos (C-P) = cotan a tan b cos P
= cotan 67° 05' 49" x tan 93° 14' x cos - 82° 59’
56,86”
=
0,4225 x – 17,7015 x 0,1219
= - 0,9117
(C-P) = 155° 44’ 28,8”
Kemungkinan I:
|
Kemungkinan II:
|
(C-P)1 = 155° 44’ 28,8”
P = - 82° 59’ 56,86” +
C1 = 72° 44' 31,94”
= 4j
50m 58,13d
MP = 11 : 59 : 08…. +
LMT =
16 : 50 : 6.13
SB = 0j 1m 20d +
= 16 : 51 : 26,13
|
(C-P)2 = - 155° 44’
28,8”
P = - 82°
59’ 56,86” +
C2 = - 238° 44' 25,6"
=
- 15j 54m 57,71d
MP = …11 : 59 : 08…… +
LMT = - 3j 55m 49,71d
SB = 0j 1m 20d
+
= - 3j
54m 29,71
(
|
Jadi, saat terjadinya Bayang-bayang Arah
Kiblat untuk Daerah Ogan Ilir pada tanggal 08 Juni 2012 adalah pada Pukul
16:51 WIB
[1]
& 2 coret yang
tidak sesuai!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar